Masyarakat luas memandang Toyota Limo
sebagai kendaraan yang ditujukan untuk menjadi sebuah armada taksi.
Tetapi hal ini tidak selamanya berlaku. Rizky Basworo telah membuktikan
bersama Toyota Limo kepunyaannya untuk bersaing di arena drag race.
“Inspirasi membangun Toyota Limo ini
karena kesuksesan Toyota Vios saya pada tahun 2006 lalu,” buka Rizky
yang mengaku sudah menjual Toyota Vios-nya. Oleh karena itu, Rizky
membeli kembali sebuah Toyota Limo lansiran 2004 pada tahun 2009 lalu
untuk membuat taksi yang kencang. “Saya suka aliran begini sejak masih
duduk di bangku sekolah hehe,” tambahnya.
Sebelum memasuki pembahasan inti, mari
kita simak perubahan di sektor eksterior terlebih dahulu. Meskipun
memiliki kode bodi yang sama dengan Vios, tetapi terdapat perbedaan
meski bukan bentuknya. Agar terlihat mirip Vios, Rizky mengganti
headlamp dan foglamp kepunyaan Vios. Sedangkan bagian samping, Rizky
menambahkan lis body di semua pintu kepunyaan Vios.
Sementara untuk bagian bokong, Rizky
tidak mengganti rearlamp kepunyaan Vios, melainkan variasi yang memakai
teknologi LED. Agar terlihat semakin seksi, Rizky menambahkan ducktail
pada bagasinya. Nah, makin cakep kan?
Untuk kaki-kaki, roda bawaan dirasa
tidak mampu untuk bersaing di arena drag race. Solusinya, Rizky
mengganti velg replika SSR Type C berdiameter 15 inci serta dilapisi
karet bundar berprofil 195/50-R15 agar dapat mengurangi gejala spin pada
saat start. Sedangkan suspensi standar dari Limo hanya dilakukan
custom.
Masuk ke mesin, rupanya Rizky masih
mengandalkan mesin bawaan 1NZ-FE. Langkah awal yang dilakukan adalah
Porting & Polish pada kepala silinder. Menu wajib untuk meningkatkan
tenaga ini diikuti oleh pemapasan kepala silinder sebesar 0,6 mm supaya
kompresi meningkat. Lalu throttle body juga kena imbasnya yang diganti
dengan kepunyaan Corolla Altis. “Standar berukuran 45 mm, kalau Altis 55
mm. Tapi di reamer lagi, jadi lebih gede. Otomatis udara yang masuk
juga banyak,” ucap Rizky. Berikutnya, mengganti header berkonfigurasi
4-1 dengan diameter pipa 1,5 inci. Tak lupa, Rizky memasang piggyback
Dastek Unichip Type C beserta modul limiter untuk mengatur putaran dan
tenaga mesin dengan asupan tiap bahan bakar. Dan yang terakhir adalah
pergantian gearbox dengan memakai kepunyaan Starlet GT Turbo yang
di-custom lengkap dengan Limited Slip Differential (LSD) 1-way. “Bisa
dibilang jadinya semi closed ratio dengan final gear custom,” ucapnya.
Dengan ubahan yang sederhana serta masih
terlihat ‘taksi’, mobil ini pernah menjuarai event drag race pada
Desember 2010 lalu di kelas 1500 FWD Challenge. Selain itu, Limo ini
juga menoreh prestasi waktu tercepat 15,938 detik dengan jarak 0-402 m.
“Tidak nyangka bisa begini. Pengennya
sih dinaikin lagi spek nya biar bisa main di kelas 15 detik. Belum ada
kan taksi N/A mesin bawaan tapi 15 detik? hehehe,” ucap Rizky. Pake argo
gak, bos? “Oiya meskipun sudah dimodifikasi, mobil ini tetap irit
konsumsinya yaitu 1:12 untuk dalam kota dan 1:16 untuk luar kota.
Kemudian bensin masih bisa premium tanpa ngelitik,” tutupnya.
Air Funnel Bikin Udara Masuk Lebih Banyak
Di bemper depan, terdapat lubang yang nembus ke dalam. Ya betul, alat yang berlabel Billion Air Funnel ini mengalirkan udara langsung dari luar ke dalam ruang mesin untuk dihubungkan ke filter udara. “Agar mendapatkan debit udara yang lebih besar serta dingin yang masuk ke Throttle Body,” jelas Rizky.
Di bemper depan, terdapat lubang yang nembus ke dalam. Ya betul, alat yang berlabel Billion Air Funnel ini mengalirkan udara langsung dari luar ke dalam ruang mesin untuk dihubungkan ke filter udara. “Agar mendapatkan debit udara yang lebih besar serta dingin yang masuk ke Throttle Body,” jelas Rizky.
Ekterior : Head Lamp Toyota Vios, Fog Lamp Toyota Vios, Rear Lamp Esdepo LED, Lis Body Samping Toyota Vios, Ducktail Universal.
Kaki-kaki : Velg SSR Type C 15”, Ban GT Radial Champiro SX1 195/50-R15, Suspensi Custom.
Mesin : Porting & Polished Cylinder, Slip Cylinder 0,6 mm, Throttle Body Corolla Altis, Billion Air Funnel, Open Air Filter, Header 4-1 Custom, Muffler Daytona, Busi Volker Iridium, Piggyback Dastek Unichip Type C.
0 komentar:
Posting Komentar