Patut
diakui sejak mewabahnya film The Fast & The Farious ditambah dengan
film variasinya yang bertemakan Tokyo Drift memang banyak membuat anak
muda seakan terinspirasi akan gaya modifikasi yang beragam dari film
tersebut. Mulai dari sekadar permainan kelir warna, spoiler ala racing
look, sampai spec mesin yang gila-gilaan, sampai-sampai ada yang
menganggap film tersebut sebagai kiblatnya modifikasi.Salah seorang
yang turut terjangkit efek film itu adalah Ridwan Harso. Sejak di
tayangkannya Tokyo Drift yang mana banyak mengumbar tampilan
mobil-mobil modifikasi dan juga pertarungan balap drifting di Tokyo, ia
mendadak tergiur hingga akhirnya membuatnya menuangkan konsep racing
look di Mazda RX 8 keluaran tahun 2005 miliknya.Memang terlihat konsep
yang dipakai oleh Ridwan tidak terlalu meyeleh, tapi untuk seukuran RX8
hal tersebut sudah cukup mendominasi visualnya. Bahkan setelah
memodifikasi kendaraanya beberapa waktu lalu, mobil kebangganya
tersebut sempat merajai di berbagai macam kontes modifikasi antara
lain, Best Mazda Ocean Park BSD, Best Mazda Automaxx WTC Mangga 2, Best
Mazda PEN University, dan juga Best Mazda Auto Black Through Sabuga
Bandung. Cukup banyak kan…
Lama
pengarapan mobil ini memang tergolong panjang, “pengerjaanya kurang
lebih hampir memakan waktu setengah tahun lebih. Rata-rata bukan karena
kesusahan masalah parts atau piranti modifikasinya, namun memang
sengaja di garap bertahap sekaligus nyicil dari tabungan,” canda Ridwan
yang merupakan penggurus dari komunitas New Dimension.
Seperti
yang diterapkan dari awal, dengan adanya konsep racing look, maka
pengerjaan utama difokuskan pada tampilan kendaraanya. Mulai dari
pemasangan jubah spoiler atau body kit dan duck tail keluaran Ing’s+1,
tampilan lampu utama yang diinstal HID super vision 8000k dan juga
penerapan custom ala eagles eyes sampai dengan pemasangan cutting
stiker bernuansa sport. Setalah itu, bagian kaki-kaki juga menjadi
target utamanya terlebih urusan pelek yang dinilai sangat memiliki
nilai lebih untuk diubah nuansa standarnya menjadi racing look, oleh
karena itu Ridwan menempelkan pelek keluaran Volk Ray Gtv berukuran 19'
9,5-10,5 yang dikolaborasi dengan si karet bundar keluaran Accelera
berdimensi 245/35/R19 untuk depannya dan 265/19/R19 di belakangnya. Tak
hanya ingin sporty di bagian luar saja, tapi Ridwan juga mengembangkan
bagian dalam atau interiornya. Alhasil, beberapa renovasi dilakukan
guna mendapatkan nuansa sporty seperti, pemasangan gearnob MOMO, cutting stieker dengan motif dry carbon sampai perangkat tubro timer pivot.
Sektor
interior yang mengalami perubahan diantaranya headunit Pioneer 8650, tv
15" dan DVD dari AVT, perangkat power audio Quart 4-kanal, power
monoblock (2 set), speaker depan Pure Sound 3-way, speaker belakang
Kicker coaxial 6" subwoofer Consonant 12" (2 piece) serta kapasitor
bank Intersys (3 piece).
Sedikit masalah timbul saat
Ridwan mencoba menerapkan car soundnya, bukan karena sulit menyeting
soundnya, namun spacenya alias tata ruangnya, “maklum RX8 kan space
bagasinya cukup minimalis, jadi yah musti benar-benar persisi dan
sedikit main akal-akalan agar masuk dengan rapih,” tutup Ridwan yang
juga menambahkan custom melalui kaca acrilic dan lampu led.Tampang
sporty tanpa didukung dengan tenaga yang sedikit beringas untuk
mendapatkan fell adrenalinnya dirasa sangat kurang. Jadi Ridwan sedikit
menyentoh sector mesinnya dengan memasang airfilter K&N, Pivot
ground wiring dan juga perangkat pembuangan yang kelaur melalui lubang
knalpot Tanabe Catchback yang dirasa dapat sedikit menaikan performa
mobil kesayangannya tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar